Sabtu, 19 September 2015

Air Sungai Jadi Alternatif Bagi Warga Cabak


BLORA - Kekeringan yang melanda warga Desa Cabak Kecamatan Jiken membuat masyarakat resah lantaran air sulit di dapatkan. Masyarakat yang sumurnya sudah mengering tidak ada airnya terpaksa mencari air di sungai untuk memenuhi kebutuhan mencuci pakaian.
Salah seorang warga Cabak, Siti (32) mengaku kesulitan mendapatkan air bersih di musim kemarau. Air bersih yang ada di sumurnya sudah mulai mengering. Untuk itu hampir tiap hari dirinya mengambil air di sungai yang letaknya di dalam hutan untuk keperluan sehari-hari.
“Air sumur sudah mulai mengering,hampir tiap hari kami warga cabak mengambil air dan mencuci menggunakan air sungai ini. Ungkapnya. Selasa(15/9).
Kekeringan yang melanda daerah Cabak telah terjadi selama sebulan belakangan ini. Bencana kekeringan selalu terjadi tiap musim kemarau. Belum ada tindak lanjut dari pemerintah akan bencana kekeringan yang melanda daerah Cabak. Masyarakat hanya dapat mengandalkan air dari sungai yang jaraknya hampir 3 km dari rumahnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sementara itu Tono (35) salah satu warga Cabak yang sedang mengambil air mengatakan, hampir setiap musim kemarau sumur warga kering dan sudah hampir 20 hari ini dirinya mengambil air dari sungai dan selama ini belum mendapatkan bantuan air dari pemerintah daerah.
“Hampir setiap musim kemarau sumur warga kering”, ujar Tono, Selasa (15/9).
Bencana kekeringan di Kabupaten Blora menjadi bencana tahunan. Setiap musim kemarau datang masyarakat yang dipetakan menjadi dampak kekeringan selalu mengalami masalah kekurangan air bersih. Pihak pemerintah daerah sebenarnya telah menganggarkan bantuan droping air bersih ke masing-masing wilayah di Kabupaten Blora. Namun, realisasi droping air bersih yang sudah dianggarkan belum semuanya terpenuhi.(AG/SKM.BUSER)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar